Tuesday, August 10, 2010

Hari itu, saya sedang berjalan-jalan di sebuah Plaza. Sebenarnya saya tidak tau apa visi dan misi Plaza itu dibangun. Kenapa? Karena sepi sekali. Jika ada aturan 'ketika ada bunyi peluit, semua berkumpul', saya yakin jumlah yang berkumpul tidak akan lebih dari jemaah di mushola. Saya bahkan tidak mengerti mengapa itu disebut Plaza.

Ceritanya, saya yang sedang berada di lantai tiga, ingin turun ke lantai satu.

Diperjalanan saya menuju lift, ada seorang laki-laki didalamnya, berdiri, seperti sambil menahan tombol agar lift tetap terbuka.

"Lift?", dia bertanya sambil tersenyum.

"Eh, terima kasih", sayapun masuk ke dalam lift.


Dan.. Pintu lift menutup.


"Sendirian?", laki-laki itu bertanya lagi.

"Iya".

"Ngapain emang?"

"Liat-liat aja, emang lagi jalan-jalan disekitar sini"

"Oh.. Gue juga sih, cuma liat-liat aja"

Gue ngga nanya, monyet! Dalam hati saya...

"Oh, haha!", balas saya sedikit canggung.


Dan memang benar suasana ini sangat canggung. Sepasang lawan jenis berada di dalam lift, yang ada di Plaza sepi. Ahh!!! Cukup!!!

Halo? Kayaknya ngga gitu-gitu amat deh..

Oh, oke! Maaf kebawa suasana.

Sekitar beberapa menit diem-dieman dalam lift. Sembari berfikir, apakah saya harus keluar dan naik tangga saja sebelum diperkosa cowok asing di dalam lift? Atau saya tetap bertahan di lift dengan suasana canggung bersama cowok bertubuh ideal dengan potongan rambut spike seperti Ariel? Saya kebingungan.

Sampai akhirnya saya sadar...

"Eh, kok kita di lantai tiga aja ya?"

"Eeeeh, hahaha.. Lupa gue pencet... mau ke lantai berapa..? Hahaha.. Aduh.."

"HUAHAHHAHAA!"

Stop, stop.. Gue ngga mungkin ketawa kaya gini lah! Bisa mati di lift kita!


Saya menanggapinya dengan senyuman dan ketawa basa-basi, lalu menekan angka satu.


"Maaf ya lupa, aduh, keasyikan ngobrol sih", sahut laki-laki itu dengan muka memerah.

Rasanya pengen bilang; "Kamu lucu juga ya kalo mukanya lagi merah.. Cium aku dong! Mumpung di lift nih!"

Engga engga! Hush!


Sampai di lantai satu, kita berpisah. Saya harus turun dari lift.

"Duluan ya!"

"Yo..."


Lucu ya! Dia salah tingkah seperti cowok-cowok yang ada di FTV. Hahaha!

Alhamdulillah, saya bisa bertemu puasa lagi tahun ini.
Semoga bisa manunaikan ibadah ini dengan sebaik-baiknya ya.
Dan semoga dibulan yang suci ini, FPI tersadar dan segera membubarkan diri.
Amin.

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi seluruh umat muslim :)

Oh ya, mengenai sholat teraweh, ada info ngga masjid mana yang rakaatnya dikit dan imamnya geraknya cepet-cepet?

Becanda deng..


P.S: Kalo ada acara buka bersama yang gratis, dan membutuhkan cewek semok untuk menambah list undangan, bisa kirim email ke saya di tantyadaneswari@yahoo.com.

Friday, August 6, 2010

Just want to express myself (again, on the other site).
And just tried something new with typepad.
But, i admit that blogger is more friendly.

A Fancy Mess

Haven't been posting much.
Feel free to regret if you don't like.
Enjoy!

Monday, July 26, 2010

Sepuluh dari sepuluh teman saya, kaum perempuan, kerap mengeluh kalau pacarnya ga ada kabar. Termasuk saya.

Bukan apa-apa yah, kalian bayangin deh kalo orang pacaran memakai metode 'pacaran tanpa kabar'. Kan ga lucu, misalnya;

Setelah dua bulan tidak ada komunikasi, tiba-tiba...

Si Cowo SMS,

Si Cowo: "Hai? Masih inget aku ga?"

Si Cewe: "Siapa ya? HP baru ganti nih"


Atau...


Si Cowo: "Hai sayang, long time no talk"

Si Cewe: "Sayang!? Kamu masih hidup!? Aku kira udah mati ketabrak tronton!"


Atau...


Suatu hari, Si Cowo tiba-tiba mergokin Si Cewe jalan sama cowok lain,

Si Cowo: "Kamu Anita kan!?"

Si Cewe: "Eh, Bondan?"

Si Cowo: "Kamu kok jalan sama cowok lain!?"

Si Cewe: "Emm..."

Si Cowo: "DASAR PEREMPUAN JALANG! TUKANG SELINGKUH!"

Si Cewe: "EH SETAN! LO DUA BULAN GA ADA KABAR GILA!"

Terkadang, perselingkuhan tidak selalu salah si pelaku selingkuh. Tapi yang diselingkuhin harus sadar, kenapa saya diselingkuhin?


Atau bahkan ikutan reality show Termehek-Mehek,

"Mandala, tolong, pacar saya sudah lama menghilang..."


Lagian kan malu kalo ada temen yang nanya,

"Pacar lo kemana?

"Tau..."

"Lah? Kok tau?"

Terus lo mau jawab apa!?

"Tau deh, digondol wewe kali"

Gimana gak digondol wewe, orang ga ada kabar dan ga jelas.


Sebenernya yang kaya gini bukan untuk bikin kalian terpenjara kok. Sama seperti bentuk 'overprotective' antar pasangan. Ini cuma suatu bentuk upaya agar hubungan terselamatkan dari mara bahaya. Ngerti kan? Hanya saja caranya yang berbeda-beda dan butuh penyesuaian, tapi visi dan misinya sama kok. Mana ada orang pacaran tujuannya putus? :)


Dan delapan dari sepuluh teman saya, kaum perempuan, mengakui bahwa pacarnya menghabisi separuh hidupnya di tongkrongan.

Berbagai nama aneh tongkrongan; dari Warcing, Wargo, Cunglay, Cupatkai, apalah itu...

Bagi kaum pria yang begini, kalian tau ga?

Kami, selaku kaum wanita, rasanya ingin lapor ke PEMDA, bikin fitnah kalau tongkrongan kalian adalah lokasi penyebaran sabu-sabu, dengan maksut agar tongkrongan kalian dibubarkan.

Dan kalian akan kehilangan tempat nongkrong, dan itu artinya kalian akan kehilangan separuh hidup kalian, lalu kalian menjadi gila, dan kalian akan kembali kepada kita, mengemis cinta kita yang dahulu kalian sia-siakan, berlutut sambil meraung-raung, makan beling dan serangga, dan kalian akan menjadi milik kita selamanya!

Hahaha!

Ini sandiwara apa sih?

Intinya itu.

Kalau saya pribadi... Yah... Saya hanya menginginkan hubungan yang 'layak' lah... Demi kenyamanan dan keamanan hubungan juga kan... Nanti giliran galau, pusing sendiri... Cuma bisa nyalahin 'cewe ga ada yang bener! cowo buaya semua!'... Tapi giliran ada, disepelein... Gimana sih? Hahaha...

Sunday, July 25, 2010

Hai temen-temen, mau tau keseharian aku? Follow twitter aku yah @tyonx, yang beruntung akan aku follow back. Untuk RBT aku, bisa diliat di headline koran hari sabtu :)

Thursday, July 22, 2010

Kejam memang.

Seperti biasa, kisah nyata dan nama disamarkan.


Ngangau: "Kum, temenin gue ke mall yuk"

Kuma: "Ngapain?"

Ngangau: "Ketemu cewe gue"

Kuma: "Nanti gue jadi nyamuk ngga?"

Ngangau: "Engga bakal"


Dengan berat hati, Kuma mengantar Ngangau ke tempat tujuan bertemu pacar Ngangau dengan motor kesayangannya.

Sesampainya disana...


Jalan cerita menjadi berbeda. Pacar Ngangau mengajukan ajakan jenius, yaitu mengajak Ngangau ke rumahnya. Masa Ngangau nolak?


Ngangau: "Kum, ke rumah cewe gue aja yuk"

Kuma: "Ah elah, ngapain?"

Ngangau: "Ah udah, cewe gue ngajakin"

Kuma: "Nanti gue jadi nyamuk ngga?"

Ngangau: "Ngga bakal"

Ya ya ya, Kuma memang baik dan setia kawan, tapi baik sama bego bedanya tipis.

Ngangau: "Tunggu apa lagi lo? Udah jalan ke rumah cewe gue! Tau kan?"

Kuma: "Loh? Ngga bareng sama lo?"

Ngangau: "Cewe gue bawa mobil, gue naik mobil cewe gue"

Sabar ya, Kuma...


Sesampainya dirumah pacar Ngangau.

Ngangau: "Kuma, lo tunggu di depan aja ya, gue cuma bentar kok"


2 jam kemudian...

Kuma: "Ngau, ayo pulang"

Ngangau: "Bentar lagi"


1 jam kemudian...

Kuma: "Ngau, ayo pulang?"

Ngangau: "Bentar lagi, sabar sabar"


1 jam kemudian...

Kuma: "Ngau?"

Ngangau: "Kum, kayaknya gue nginep deh"

Kuma: (bunuh diri)


Kuma pulang dengan penuh penyesalan.


Keesokan harinya, pukul lima pagi, Ngangau menelpon Kuma.

Kuma: "Halo?"

Ngangau: "Kum, jemput gue dong"

Kuma: "Dimana?"

Ngangau: "Dirumah cewe gue"

Kuma: "Kok ga pulang sendiri"

Ngangau: "Aduh lo tau kan......"

Bla bla bla bla bacot.

Lagi lagi, Kuma memang baik dan setia kawan, tapi baik sama bego bedanya tipis.

Kumapun menjemput Kumau dari kediamannya di Rempoa ke kediaman pacar Ngangau di Kemanggisan.


Disinilah simbiosisnya.


Keesokan harinya, di siang tengah hari bolong terik, Ngangau yang sedang diperjalanan mendapat telepon dari Kuma.

Ngangau: "Halooooo?"

Kuma: "Dimana lo!?"

Ngangau: "Dijalan nih di Cipulir"

Kuma: "Jemput cewe gue dulu sana! Terus anterin ke rumah gue"

Ngangau: "Kuuum?"

Kuma: "Apa? Jemput sana!"

Ngangau: "Gue...."

Kuma: "Eits, inget kan kemarin apa yang telah lo perbuat terhadap gue?"

Ngangau: "....."


Yah, beginilah.. Hidup itu keras memang.. Kadang kita di atas, kadang di bawah..

Maraknya anak sepeda, mengingat susana kota yang hingar bingarnya tidak bisa ditolerir lagi, seorang pemuda, Ricardo, tergerak untuk menjadi anak sepeda.

Tapi, apa daya...


Wirawan: "Eh, liat tuh si Ricardo! Sekarang bawa sepeda ontel!"

Wirawan berbicara kepada Aldi, menunjuk ke arah Ricardo dari kejauhan, tampak depan, menggenjot sepeda ontelnya.

Aldi: "Wih! Mantep! Gayanya juga asik ya!"

Aldi mengagumi Ricardo yang sedang menggenjot sepeda ontel, dari kejauhan, dan tampak dari depan.

Wirawan: "Emang asik deh nih si Ricardo"

Aldi: "Iya, padahal dulu dia ngga gitu ya"

Ricardo yang sedang menggenjot sepeda, kini tidak lagi dikejauhan, semakin lama semakin dekat, semakin dekat, dan semakin dekat lagi.

Ricardo dan sepeda ontelnya menuju ke arah wirawan dan Aldi.

Dan pada saat berpapasan, Ricardo hanya melambaikan tangan dan melewatinya begitu saja.

Sambil melambaikan tangan,

Ricardo: "Oy! Duluan ya!"

Dilanjutkan dengan bell khas sepeda ontel.

'Kring... Kring...'


Dan begitu Ricardo melewati Wirawan dan Aldi...


Wirawan: "ANJING BELAKANG SEPEDANYA ADA GEROBAK SOMAY"

Aldi: "WAH SETAN, DAGANG SOMAY DIA SEKARANG"

Ricardo: "Sioooomaaaay... Siomaaaaaay..."

Kring... Kring...

Bento, mahasiswa akuntansi universitas swasta ternama, 19 tahun.


Bento yang sedang tidur. Telepon genggamnya berdering.


Bento: "Halo?"

Telepon: "Sayang, bangun dong"


Oh, ternyata itu pacarnya Bento..


Bento: "Hmmmm?"

Pacar: "Bangun dong sayang, kamu kan pagi ini ada UAS"

Bento: "Iyeeee"

Pacar: "Bangun ya, sana mandi"

Bento: "Hmmmm"

Pacar: "Ya udah, aku udah bangunin ya"

Bento: "Hmmmm"

Pacar: "Bangun ya, sayang. Daaa"

Tut.. Tut.. Tut..

Bento tidur lagi.


Sepuluh menit kemudian...


Telepon kembali berdering.


Bento: "Apaan sih?"

Telepon: "Bento, bangun doooong"

Bento: "Siapa nih?"

Telepon: "Vita..."


Ternyata ini telepon dari wanita yang menjadi kasih tak sampai Bento, jauh lebih cantik dan lebih baik dari pacarnya.

Bento mendadak melek. Kaya baru ketembak rudal dibagian punggungnya.


Bento: "Eeeh.. Vita.. Iya nih vit.."

Vita: "Bangun ya, lo kan UAS pagi ini"

Bento: "Iya, Vit.. Untung lo ingetin"

Vita: "Iya, masih pagi loh. Sana belajar dikit-dikit, masih keburu kok"

Bento: "Iya deh.. Makasih ya dibangunin"

Vita: "Sama-sama"


Bento bergegas mandi.


Kebayang kalo semua laki-laki kaya gini.

Dasar buaya!

Kisah dua sahabat, Made dan Afdal.


Afdal: "Made, nanti pas dijalan pulang, kita sama-sama terus ya"

Made: "Maksutnya?"

Afdal: "Iya, motor kita iring-iringan dan kita saling tunggu-tungguan"

Made: "Kenapa gitu?"

Afdal: "Banyak razia. Jadi kalo salah satu dari kita ditangkep, satu harus ketangkep. Yah?"

Made: "Oke..."


Tunggu. Ini sahabat apa homo sih?

Yah, pilihan hidup mereka lah itu.

Lanjut.


Diperjalanan...

Made merasa ada yang mengganjal dimotornya. Motornya mendadak goyang-goyang sendiri seperti Anisa Bahar.

Sambil mengemudikan motor di jalan raya, Made berteriak memanggil Afdal.

Made: "Afdal! Kenapa nih motor gue!"

Afdal: "Hah?"

Disinilah kenaasan terjadi. Ternyata, motor Made bannya bocor.

Made: "Afdal! Ban gue bocor!"

Afdal: (pura-pura tidak mendengar)

Made: "Afdal!"

Afdal: "(masih pura-pura tidak mendengar)

Made: "Afdal!"

Afdal: (melirik ke arah made dengan tatapan sinis)

Made: (berteriak memanggil Afdal dengan mimik butuh pertolongan)

Afdal: (ngegas motor, ngeeeeng!!!)

Made: (semangat hidupnya patah)


Dan...
Gerimis pun turun...


Made: "ANJING.. GIMANA NIH!? AFDAL UDAH NGGA KELIATAN LAGI MOTORNYA"

Afdal: (sudah jauh entah dimana, seperti tidak terjadi apa-apa)


Made melihat ada sinar lampu petromax, dan sebuah mesin besar (yang terlihat seperti rongsokan besi). Ah, ternyata itu tukang tambal ban..!

Made berteriak ke arah seorang abang-abang yang ada dibawah sinar lampu petromax itu.

Made: "Baaaang!"

Abang: "Haaaah?"

Seperti menang lotre, Made dengan tenaganya mendorong motor untuk sampai ke tukang tambal ban itu.

Sesampainya di tukang tambal ban itu. (setelah sekuat tenaga mendorong motor disertai basahan gerimis nakal)

Made: "Masih buka ga bang?"

Abang: "Oh.. Udah tutup.."

Made: (tewas seketika)


Setelah menempuh kurang lebih beratus-ratus kilometer, Made menemukan tukang tambal ban yang sesungguhnya.

Saat itu juga, telepon genggamnya berdering.

Oh, ternyata si Afdal nelpon..

Made: "Halo?"

Afdal: "Lo ngga apa-apa?"

Made: "Ngga"

Afdal: "Bisa pulang?"

Made: "Bisa"

Afdal: "Ada duit?"

Made: "Ada"

Afdal: "Kena razia?"

Made: "Engga"

Afdal: "Eh, sorry ya tadi gue...."

Tut.. Tut.. Tut..

Made emosi dan berencana melakukan pembunuhan berencana kepada Afdal.


TAMAT

Tiga sekawan berkelana ke sebuah cafe, diantaranya Leo, Wendy, dan Kopat. Di cafe itu, mereka bertemu kawannya yang cantik sekali (ini bagian gua, jadi cantik), yaitu Tantya. Prikitiiiiw...

Dimeja yang berbeda, Tantya yang sedang bersama teman-temannya, menyambangi meja tiga sekawan itu, sendirian.

Layaknya anak gaul...

Tantya: "Woooooi"

3 sekawan: "Woi sooob!"

Dilanjutkan dengan tos-tos ala anak gaul metroseksual jaman sekarang.

YA ENGGALAH. SOK ASIK ABIS.


Wendy: "Sama siapa lo?"

Tantya: "Tuh, ada temen gue..."

Leo: "Wah, cewe..?"

Tantya: "Iye.."

Wendy: "Wah, mantep tuh.."

Tantya: "Tuh, mau gue kenalin?"

Leo: "Liat dulu, cakep kaga?"

Tantya: "Yah itu, liat aja sendiri"

Wendy: "Pat, cek sana! Cakep ngga!"

Kopat: "Tuh kan.. Giliran ngecek gue.. Ntar kalo jelek gimana?"

Wendy: "Yah, urusan lu.. Justru itu.. Lo jadi tumbal.."

Leo: "Nah, udah sana cek!"

Wendy: "Kalo cakep, lo balik lagi kesini, bilang ke kita. Kalo jelek, nah.. Lu urusin sana sendiri!"

Kopat: "Tuh kan.. Giliran jelek bagian gue.. Gue mulu tumbalnya.. Mentang-mentang gue ga punya duit.."


Oh, jadi cowo tuh gitu ya.. Apakah dipertemanan kalian juga memiliki tumbal semacam ini? Dasar penjahat..

Tuesday, July 6, 2010

Semua hal dimakan oleh zaman. Entah dimakan atau termakan. Setuju?

Memasuki era globalisasi, kecanggihan teknologi semakin membabi buta. Dan orang-orang seperti saya kewalahan untuk beradaptasi dengan kemodernan semacam itu.

Alat komunikasi yang disebut dengan 'BB' menghujam halayak ramai. Seperti penyedap rasa merk baru yang dalam waktu singkat berhasil digandrungi ibu-ibu rumah tangga yang meyakini bahwa masakan mereka seakan gempar gembira dengan kehadiran penyedap tersebut.

Jika belum ada alat komunikasi yang sanggup menyaingi BB dalam 3 tahun ke depan, bisa saya tebak, mungkin silsilah pengisian riwayat hidup sudah bukan lagi seperti ini;

Nama:
Tempat, tanggal lahir:
Alamat:
No. Telp:

Melainkan;

Nama:
Tempat, tanggal lahir:
Alamat:
Pin BB:

Kerap saya juga melihat anak-anak hiperaktif, seperti balita atau anak usia tanggung diatas lima tahun, yang sedang mengacak-acak barang-barang pertokoan yang membuat risih para pengunjung dan membuat jidat para karyawan toko mengkerut. Ibunya hanya memberi peringatan dengan suara melengking, tapi acuh:

"Hey.. Hey.. Dimas.. Dimas.. Jangan gitu, nak.."

Dengan kedua mata sang ibu yang tidak lepas dari layar BB, dan jari-jari sang ibu yang sibuk memijat tombol-tombol qwerty mungil.

Bayangkan jika dalam tiap satu kelurahan ada 15 toko yang diacak-acak anak-anak hiperaktir setiap harinya, dan 10 diantara ibu mereka seperti ini.

Saya bukan salah satu ekstrimis anti BB atau sejenisnya. Hanya kebetulan saja saya bukan pengguna BB, dan maraknya BB membuat saya tertarik menjadikannya sebuah topik di blog ini.

Kalau yang sedang marak adalah sebuah robot pemuas sex bernama 'Tongtong', mungkin itu yang akan saya jadikan topik.

Ha ha ha.

Beberapa hari ini saya disibuki dengan kegiatan-kegiatan kurang menyenangkan dan mau tidak mau harus berkerjasama dengan tokoh masyarakat yang sedikit pemalas.

Kecerobohan saya menyebabkan saya harus kehilangan dompet yang berisi uang tunai yang nominalnya cukup untuk membayar uang muka cicilan handphone. Saya juga kehilangan KTP, kartu ATM, kartu Ujian Saringan Masuk suatu universitas yang nantinya harus dipergunakan untuk daftar ulang, dan semua koleksi pas foto saya. Saya punya kebiasaan aneh mengumpulkan pas foto orang-orang.

Makanya akhir-akhir ini saya disibuki kegiatan 'sial' dan terpaksa bekerja sama dengan tokoh masyarakat yang sedikit kurang rajin.

Contoh; polisi-polisi gaji buta yang menyukai kolusi, saya membutuhkan mereka untuk membuat laporan kehilangan. Ketua RT kecamatan daerah saya yang selalu mengangkat telepon saya dengan suara seperti kondisi orang bangun tidur, ayah saya juga yakin pasti dia baru bangun tidur, saya membutuhkannya untuk membuat KTP baru. Belum lagi orang-orang kelurahan yang pelayanan jasanya tidak seperti yang kita harapkan.

Saya menjadi erat dengan pengisian biodata.

Lebih dari 5 kali saya mengulang nama saya sendiri, lebih dari 5 kali mendengar orang-orang melafalkan nama saya dengan terbata-bata, lebih dari 2 kali ke kantor polisi terdekat dan menjumpai mereka sedang duduk menghisap rokok.

Ada satu yang saya suka. Polisi tua dengan batu cincin ala Tesi di jarinya, mengetik sambil menanyakan data-data saya, suara dan cara berbicaranya khas seorang kakek dari Jawa, dan menolak pemberian upah di akhir. Waw, ini baru polisi! :)

Tapi masih untung saya hanya memergoki mereka duduk di dalam ruangan ber-AC dan menghisap rokok. Coba jika saya memergoki mereka duduk dengan tangan kiri mempertahankan rokok menyala dan tangan kanan megang BB.. Habis sudah riwayatku, Pak polisi..

Keeratan saya dengan pengisian biodata akhir-akhir ini menginspirasikan saya tentang 'Bagaimana jika sampai 3 tahun kedepan belum juga ada yang menyaingi alat komunikasi canggih ini dan pin bb akan dipertanyakan dalam pengisian riwayat hidup atau biodata atau semacamnya?'

Memang tidak mungkin dan tidak masuk akal.

Ini hanya khayalan anak muda yang baru saja kehilangan dompet.

Saturday, July 3, 2010

A newcomer in my life. Named Jon, position as boyfriend.

I didn't choose him to be mine, he didn't choose me to be his.

Love chose us.

This love is lovely for sure, but not always.

But this is how love works.

Happiness, sadness, laugh, tears.

We both have bad love stories before. And yes, doubts still haunting.

Believe in the beauty of love, is fun.

But realizing what you believe is bullshit, is sucks.

And making someone to be your everything isn't a good idea if you don't wanna lose everything when that 'someone' is gone.

So, what are we doing now then?

If it goes like this,

can our love grow any deeper, J?

Hugs, kisses.

Wednesday, June 23, 2010

Ayah saya, #2 yang saya takuti setelah Tuhan. Dan musuh saya nomor satu. Tapi pendamping hidup saya sejati. Ya iyalah, mau idup dari mana lagi gue?

Kerap saya mendoakannya yang tidak-tidak ketika ia sedang marah dan berubah menjadi semacam dajjal bermata satu. Tapi setelahnya marah-marah, saya cepat-cepat memohon pada Tuhan untuk mencabut doa-doa saya yang sebelumnya saya panjatkan.

Saya ingin berbagi sedikit pertengkaran kecil dan lelucon-lelucon busuk antara saya dan Ayah saya.


Via SMS.

A: Kamu dimana? Bawain makanan dong

T: Ah ini udah otw pulang

Rada jahat. Cari alibi on the way pulang. Kenyataan; masih ketawa-tawa di balkon rumah temen.

A: Yah, tolong lah

T: Ah! Survive dong! Anggep aja aku ngga ada. Kalo aku mati gimana?

Sumpah, saya khilaf. Ngga bermaksut mau durhaka kok.

Maaf yah, Kap. Bukan maksut aku mau jahat. Sumpah aku agak nyesel pas ngirim SMS itu. Aku langsung mikir, kenapa sih aku ngga bisa membaca dengan senyum dan bales dengan santun 'Ya udah, nanti aku beliin. Tunggu yah, Kap'. Aku nyesel.

Disaat sedang menyesali kedurhakaan saya yang tidak disengaja. Ayah saya membalas SMS..

A: Yah.. Kamu jangan mati dulu sebelum beliin makanan

WHAT THE !@$#%^(*


Contoh lain:

Via SMS.

A: Mbak, lagi apa?

T: Makan. Napa?

A: Kamu belom ketemu ibu?

T: Ini makan sama ibu. Napa?

A: Engga. Disana ada orang ngga?

T: Ada. Napa sih!?

A: Nanya doang. Mang napa?

Saya yang lagi makan sambil baca SMS ini, langsung keselek sendok.


Kasus lain.

T: "Kap! Channel ganti dong! Aku mau nonton bola!"

A: "Ah! Mau nonton komedi nih!"

T: "Ah, bentar! Liat score doang!"

A: "Ngapain sih!? Kamu ikut taruhan ya!?"

T: "Engga!"

A: "Ya udah! Aku mau nonton komedi!"

T: "Ngapain sih!? Butuh banget humor ya!? Stress!"

Akibat berbicara seperti ini, kepala saya dihantem beton.


Kasus lain lagi:

Jujur ya, saya tidak mengerti apa visi dan misi dari salah satu band lokal yang bervokalis wanita, nama bandnya berinisial G. Serius, apa sih maksutnya? 'Jika cinta dia.. Jujurlah padaku..', ngga tau kenapa menurut saya ini ngga jelas. Ketawan Armada deh, 'Mau dibawa kemana hubungan kita?' atau lagu lain 'Bertahan satu cinta.. Bertahan satu ce ii en te aa..'.

Tiba-tiba, salah satu lagu dari band-lokal-bervokalis-wanita-yang-nama-bandnya-berinisial-G berkumandang.

T: "Lagu apaan nih!?"

A: "Emang kenapa?"

T: "Aduh, Kap.. Lagu tuh Deep Purple kek.. Guns n' Roses kek.. Rolling Stone.."

A: "Ih! Ada kok nih Pink Floyd!"

T: "Hah?"

A: "Apa? Ngga tau kan kamu Pink Floyd!?"

T: "Ih tau!"

A: "Alah.. Kamu taunya apaan.. Pink, ungu.."

PAANZI!?

Wah, dikele-kelein sama Ayah sendiri. Ini anakmu, Pak! Anakmu! Pengen mengubur diri dalam-dalam di tanah vulkanik. Jadi malu, masa generasi seperti saya disangka ngga dengerin Pink Floyd?


Yah, beginiliah.

Seperti Adolf Hitler, keras tapi berpengaruh, walaupun cara yang diterapkan tidak seperti yang kita harapkan.

Beliau pernah bilang; "Kadang aplikasi rasa sayang itu malah bikin risih, tapi itulah sayang"

Berhubung saya selalu merasa risih sama Ayah saya, sejauh saya merasa risih, sejauh itulah sayang itu ada.

Saturday, June 19, 2010


Kopi
: "Woy, Belanda lawan Jepang yok! Taruhan sama gua!"

Wenz: "Ayo dah! Pur berapa!?"

Kopi: "Ngga usah pake pur-puran! Yang menang aja deh!"

Wenz: "Ayo dah! Gue Belanda!"

Kopi: "Ayo! Gue Jepang!"

Wenz: "Ceban! Deal!?"

Kopi: "Yah! Ngga main gue ceban!"

Wenz: "Yah, ngga ada duit.. Ya udah deh ngga usah"

Dongki: "Ya udah ayo deh sama gue! Gue Belanda! Gocap!"

Kopi: "Ahh! Ngga main gue gocap!"

Dongki: "Ya udah! Lo maunya berapa!?"

Kopi: "Goceng"


Nah! Lu makan deh tuh judi bola cuma goceng!

Dan sekarang harga-harga barang naik dengan alasan untuk membangun negara kita menjadi lebih baik. Tapi? No comment.

Untuk orang-orang yang mengalami tekanan ekonomi, seperti saya, kenaikan harga barang sama dengan pembunuhan secara perlahan.

Nah, salah satu orang yang seperti saya adalah Made.

Contoh kasus:


Made
: "Mbak, rokok 3 batang berapa?"

Mbak warung: "Tiga ribu"

Made: "Dua?"

Mbak warung: "Dua ribu"

Made: "Beli satu aja, mbak"


Apa namanya kalau bukan membunuh secara perlahan? Hah? Menikam dari belakang? Menendang dari samping? Memancing di air keruh? Menyamarkan bekas jerawat!? Apa namanya!? Apa!?

Wednesday, June 16, 2010

Sebenarnya hanya hal biasa.


"...Girl just take off yo socks Let me lick on yo feet
I’ll rub yo body & watch you roll yo eyes to the ceiling..."

Ringtone handphone saya; Honeymoon Day - Arrested Development

T: "Halo?"

W: "Ty?"

T: "Eh, halo!"

W: "Di rumah?"

T: "Iya! Jalan-jalan yuk!"

W: "Oke, gue jemput sekarang ya"

T: "Emang lo ngga kuliah?"

W: "Mmm.."

Dengan suara berbisik,

W: "Jangan dibahas disini, ada emak gue.."

Kembali ke suara normal,

W: "Kuliah kok jam 3!"

T: "Hahaha!"

W: "Oke, tunggu ya! Gue.. Emm.. Gue.. Sms lo!"

Dan dalam hal ini, makna kata 'sms' harus berubah menjadi 'jemput' karena si W takut ketauan bolos kuliah oleh Ibunya.

Hal biasa kan?

Tapi, memangnya salah kalau menaruh perhatian pada hal yang 'biasa'?

Ha ha ha.

Tuesday, June 15, 2010

Anjelo, alias antar jemput lonte. Begitulah sebutan kami untuk para orang-orang berhati emas yang mau mengantar jemput temannya.

Wendy, salah satu anjelo setia saya.

Suatu hari, saya ada sesi pemotretan untuk buku tahunan. Saya malas bukan kepayang, karena lokasi pemotretannya di Taman Menteng. Sementara saat itu, saya sedang berada di toko kelontong modern bernama Boxmart di bilangan Kemang.

Saat itu saya bersama dua tahanan polres atas kasus pemerkosaan balita, Wendy dan Leo.

Bukan bukan, yang soal tahanan polres cuma bercanda..


Tantya: "Wen, gue malem ini ada foto buku tahunan, tapi males banget"

Wendy: "Ih, kenapa!?"

Tantya: "Di Menteng, jauh, kesana sama siapa?"

Sedikit memasang mimik melas, supaya mendengar jawaban "Nanti gue anterin kok, Ty".

Wendy: "Ya udah deh, nanti gue anterin.. Jangan ngga ikut foto dong, parah lo!"

Leo: "Ya udah, sekalian jalan-jalan"

Yes! Modus mimik muka melas berhasil.


Telepon genggam saya berdering. Ternyata telepon dari teman sekelas. Menanyakan masalah foto buku tahunan.

Tantya: "Halo?"

Teman sekelas: "Dimana lo!? Lo ikut foto kan!?"

Saya gugup sekali. Sebenarnya pemotretan sebentar lagi akan dimulai, sementara saya masih di toko kelontong modern sedang tertawa-tertawa bersama dua tahanan mabes polri.

Tantya: "Ehh, iya iya, ikut.. Tapi sabar ya?"

Teman sekelas: "Emang lo dimana?"

Tantya: "Ehh, di.. Jalan.. Mau.. Pulang.."

Saya benar-benar gugup. Apa kata mereka kalau mereka tau yang sebenarnya!? HAH!? APA!?

Teman sekelas: "Yah, lo buruan dong!"

Aha! Saya punya ide bagus! Pakai lagi modus melas, agar orang merasa iba dengan kita!

Tantya: "Emm, iya iya.. Gue kesana sebentar lagi.. Emm, gue nanti cari kendaraan dulu.."

Sok melas cari kendaraan.

Teman sekelas: "Yah.. Lo naik apa??"

Yes, berhasil lagi! Dia mulai iba!

Tantya: "Kayanya nanti naik ojek langganan gue.."


Sementara itu,

Wendy: "ANJING LO! OJEK LANGGANAN!?"

Leo: "HAHAHAHAHA"

Mampus, salah ngomong.

Tantya: "Eh, sssst! Diem dulu, Wen!"

Wendy: "Sakit hati gue.. Ojek langganan.."


Saya masih berbicara pada telepon.

Tantya: "Iya iya, nanti ojeknya gue suruh cepet yah.. Thanks! Dada!"

End call.


Wendy: "Anjing.."

Tantya: "Sorry, Wen.. Ngga maksut.. Yah, maap yah.. Yah, lu tau lah.."

Wendy: "Yo, sakit yo.."

Leo: "Hahahahaha ojeeeek..."


Menurut pengakuan Wendy. Ini bukan pertama kalinya dia disebut 'ojek'.

Kasus lain. Dia pernah disebut 'ojek' oleh saudara kandungnya sendiri, alias abangnya.

Abang Wendy: "Wen, anterin gue ke ulang tahun temen gue dong!"

Wendy: "Dapet makan ye?"

Abang Wendy: "Dapet.."


Diperjalanan. Sama seperti saya, abangnya diteror penelepon-penelepon tidak sabaran.

Abang Wendy: "Halo? Iya iya! Ini gue bentar lagi sampe! Iya sabar! Ini ojek gue suruh ngebut!"

Wendy: "ANJING!"


P.S: Sabar ya. Orang-orang yang sabar pasti masuk surga.

Sunday, June 13, 2010

Kamu masuk ke kehidupan saya, untuk apa? Datang, merusuhkan, pergi?

Tanggung! Tidak tertarik untuk menghabisi nyawa saya?

Maaf sebelumnya, tapi kamu hanya mengacaukan fondasi yang belum begitu kokoh dari kehidupan saya yang baru saja saya bangun dari keruntuhan sebelumnya.

Semua salah saya, tepatnya salah perasaan saya.

Sabar ya, proses menghilangkan rasa cinta itu tidak mudah.

Yang saya tidak harapkan bukan kehadiran kamu.

Tapi akhir dari kisah kita.

Karena saya berharap banyak.

Sepertinya salah.


Now Playing: Gila - Beach House

I don't know much about this. But i think,

'Love is not always as you dream it should be'.

Yes, i'm wreck.


Wednesday, June 9, 2010

Kehidupan seseorang memberikan seseorang pelajaran. Sebaliknya, seseorang seharusnya belajar dari kehidupannya. Saya melakukan itu. Saya bisa merangkum pelajaran yang diberikan oleh kehidupan saya selama 17 tahun dalam satu kalimat. Yaitu,

'Saya mengerti kenapa banyak orang yang membunuh dirinya sendiri'.

Saya tidak bilang 'hidup itu indah' adalah omong kosong. Tapi faktanya?
Saya juga tidak bilang mati itu lebih baik. Pribadi saya mengatakan, saya lebih baik tidak ada. Pribadi kalian bagaimana?

Saturday, June 5, 2010

Saya heran.

Kok ada yah, cowo, badan gede, tinggi sempampai, dada bidang, kekar berisi, digandrungi wanita, bacotnya gede, ngakunya sering menang berantem disana-sini, menyukai musik keras.. Tapi masih aja ngomongin orang di belakang.

Aduh, malu bos sama titit..

Mending saya.. Tidak banyak bicara, diem-diem aja tau tau dubur udah anget.. Emang nahan berak daritadi makanya diem.. Gak gak! Gak gitu!

Kalo kata Bill Compton, "I am a man in a few words". Nah saya, "I am a girl in a few words".

Mau badan kamu tinggi 2 meter dan kekar melebihi kekekaran Ade Rai, kamu nol dimata saya.

Saya sih udah bukan senyum lagi ngeliat orang-orang kaya gitu, tapi udah berak-berak dicelana.

Lucu aja ngeliat orang kaya gitu. Kebanyakan makan ciki kali yah, jadi mainset di otaknya kurang bagus. Makanya ngga usah sok makan ciki deh! Onde-onde aja!

Udah ah, jadi sewot..

Sebenarnya, ini dokumen rahasia. Tapi mungkin bisa menambah rating blog saya kalo saya post. Tai rating, kaya program TV.

Jadi untuk mengakalinya, saya samarkan saja namanya.

Nama tersangka saya samarkan menjadi 'Bobo'.

Mulai...

Suatu hari, Bobo lagi main ke rumah Sisi.

Bobo: "Si, numpang mandi dong!"

Sisi: "Gih, mandi aja!"

5 menit dikamar mandi..

Sisi: "Bo! Ponakan gue mau pipis!"

Bobo: "Ah elah! Ya udah buruan pipis deh!"

Bobo keluar kamar mandi hanya dengan sebuah boxer dan handuk kecil yang menutupi daerah kemaluannya.

Dan sebenarnya saat Bobo keluar kamar mandi ini, ada adegan dimana Bobo mengakui bahwa dia tidak memakai kancut kemudian handuk dan boxer Bobo ditarik-tarik oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab sampai akhirnya boxer Bobo robek.

Ini belom inti cerita loh, tapi dari sini aja si Bobo udah malu-maluin.

Setelah ponakan Sisi pipis, Bobo melanjutkan mandinya.

Bobo didalam kamar mandi..

Sambil sabunan, dia ngomong sendiri..

"Lah, kok sabunnya ngga ada busanya yah?"

"Oh, emang begini kali ya kalo sabun mahal.."

Selesai mandi. Bobo keluar kamar mandi.

Ya iya sih, masa negobobol kamar mandi.

Bobo: "Ah.. Seger!"

"Bo! Itu muka lo masih ada sabunnya bego!"

Karena dia tolol, dia masuk kamar mandi lagi. Ternyata mukanya masih penuh sabun, lupa dibilas.

Tapi menurut pengakuan Bobo, itu cuma bagian dari lawakannya.

Entah mengapa, Sisi merasa curiga.

Sisi berfikir dalam hati,

"Tadi Bobo pake sabun yang mana ya? Gue kan lupa ngasih tau sabun mandinya yang mana.."

Sisi bertanya pada Bobo.

Sisi: "Bo, tadi lo pake sabun yang mana!?"

Bobo: "Yang itu, yang botol putih paling depan.."

Sisi: "Itu sabun buat VAGINA tolol!"

Bobo shock. Pingsan. Dibawa ke rumah sakit terdekat. Masuk UGD. Tapi tidak terselamatkan. Lewat. R.I.P Bobo.

Saturday, May 22, 2010

Yang terpenting sekarang adalah:

Saya menyukai diri saya apa adanya.

Saya ikhlas dengan apa yang terjadi pada diri saya.

Saya punya cita-cita dan saya yakin saya bisa mendapatkannya.

Saya tidak peduli apa kata kalian tentang saya.

Saya tidak bisa berenang.

Saya sering mengalami kegagalan cinta.

Saya ngantuk.

Saya lapar.

Saya mau pipis.

Loh!? Kok jadi gini!? Engga engga!

Intinya..

Saya senang menjalani hidup saya yang sekarang.

Saya selalu berusaha menjadikan hidup saya lebih baik.

Tidak lepas dari keinginan saya yang selalu ingin berada dalam naungan Tuhan.

Dan keberadaan anda dengan segala dukungan dan motivasi (apa bedanya?) anda memiliki peranan penting dalam hidup saya.

Terima kasih.

Wendy: "Ty, lo berubah dong.. Kalo lo gitu terus, kapan lo punya cowo?"

Tantya: "Iye.. Emang gue kenapa sih?"

Wendy: "Kasar.. Galak.. Segalanya.."

Tanya: "He eh.."

Kopat: "Eh, gue turun dulu ya, beli makanan!"

Tantya: "YES! Gue pinjem laptop lo ya!"

Kopat: "NGGAK! Gue lagi main game! Jangan di close!"

Tantya: "MATI AJA LO, PAT! TAI!"

Wendy: "Aduh.. Baru dibilangin.."

Tantya: "Hehehe.. Kelepasan, Wen.."


Baiklah, mulai sekarang saya akan berubah menjadi wanita sejati, mengingat cita-cita saya menjadi Miss Universe, yang juga mencakup sebagai Presiden Republik Indonesia, yang juga mencakup sebagai Abang None, yang juga mencakup sebagai art director suatu majalah ternama di New York, yang juga mencakup sebagai designer interior, yang juga mencakup sebagai miliarder, yang juga mencakup sebagai.. Apa lagi hah!? Polwan!? Engga.. Engga.. Cukup kok..

Sunday, May 16, 2010

Wendy: "Ty, besok nonton Ito tanding bola lagi ngga?"

Tantya: "MAUUU!! Ih, gue suka banget!!"

Wendy: "Oh, ya udah.."

Tantya: "Gue suka loh, Wen.. Nonton perlombaan.."

Wendy: "Aduh....."

Tantya: "Hah? Kenapa, Wen?"

Wendy: "Aduh.. Ito udah main sejantan itu, di stadion, lo masih sebut itu apa tadi?"

Tantya: "Perlombaan...."

Wendy: "Aduh... Kasian Ito..."

Tantya: "Ah? Emang kenapa sih? Beda yah? Bukan lomba?"

Wendy: "Aduh... Ga tau deh.. Katro lu.. Aduh..."

Tantya: "Ah yang penting gue suka nonton lomba kaya gitu.."

Wendy: "Itu turnamen tolol.. Perlombaan mah bocah.. Lomba balap karung..!!!"

Tantya: "Hahaha! Ah engga, sama aja.."

Wendy: "Aduh...."

Tantya: (terus bergembira karena mau nonton 'perlombaan')

Wendy: (hatinya miris mendengar kata 'perlombaan')


Iya juga ya.. Si Ito, udah main bola bagus-bagus, di stadion bergengsi, bayar mahal, tapi gue bilang itu perlombaan.. Salah ya? Haduh.. Salah.. Tapi lomba ah.. Ya udah bukan lomba deh namanya.. Emang kenapa ya kalo disebutnya lomba kok salah ya?

Kopat: "TUH KAN! Siapa yang berantakin tong sampah depan sini!?"

Wendy: "Kucing kali, Pat.."

Kopat: "Engga! Pasti elo kan!? Ngaku!?"

Tantya: "Kucing itu.. Kucing emang suka kaya gitu.."

Kopat: "Ya Wendy juga suka kaya gitu!!!"

Wendy: (tersipu malu)


Turut prihatin atas Wendy yang sudah 18 tahun masih menggeluti profesi berantakin tong sampah.

A recommended movie.



Ya! WHIP IT! In Bodeen, Texas, an indie-rock loving misfit finds a way of dealing with her small-town misery after she discovers a roller derby league in nearby Austin. Director by: Drew Barrymore. With Ellen Page, Landon Pigg, and Drew Barrymore on it!








But, the best part is.. When they were MAKING OUT UNDERWATER! That's so sweet! The most perfect romantic scene ever! But i can't share the picture here, you better watch!



Tantya: "Wen, lo nonton deh! Whip It!"

Wendy: "Iyee.. Ntar gue tonton.." (cuek, sambil tidur-tiduran)

Tantya: "Ih nonton itu Whip It bagus banget! Film romantis gitu!"

Wendy: "Ah elah.. Film lo tuh, pasti film cemen.. Iye ntar deh.." (masih cuek, masih tidur-tiduran)

Tantya: "Ih sumpah ya, bagus banget.. Nonton dooong!!"

Wendy: "Iye ntar.. Masa sekarang.." (tambah cuek)

Tantya: "Aaaaah!!! Nonton cepeeet!!!" (kesel)

Wendy: (mulai bangun dari tiduran dan menanggapi) "Iye iye ntar gue tonton ah! Apaan tadi? Whipped cream?"

Friday, May 14, 2010

Maap judulnya agak ngga santai. Saya kesal sekali hari ini.

Puncak kekesalah saya adalah dimana saya sudah siap pergi dengan perlengkapan yang saya sudah siapkan sedemikian rupa, kemudian tidak jadi.

Itu rasanya kaya lo lagi sakit mata, terus mata lo ditetesin obat mata, tapi ternyata itu obat cuci muka, bukan obat tetes mata. Kesel kan?

Itu namanya tolol deng, bukan kesel..

Ceritanya gini.

Hari ini saya dan teman-teman saya, kami biasa menyebutnya 'NETO'.

SANGAR KAN!?

Apa itu NETO? NETO adalah singkatan, dari..

NENEK ITO..

Nggak jadi sangar..

Kenapa neneknya Ito yang dibawa-bawa?

Karena neneknya Ito suka nongkrong sama kita-kita juga..

YA KALI.

Engga, karena neneknya Ito nenek kita semua.

Engga deng.

Karena ya gitu.. Neneknya Ito minta beliau dijadikan nama dari sebuah geng..

ENGGA ENGGA!

Karena rumah neneknya Ito adalah tempat bernanung para teman-teman saya. Yaaa, kalo kata anak nongkrong, tongkrongan.. Azek..

Kenapa gue jadi cerita sejarah NETO!?

AH TAI.. ULANG DEH..


Jadi ceritanya gini, teman-teman saya (yang neto-neto ngga jelas tadi) punya rencana berenang hari ini. Ya.. Mumpung lagi musim ujan, empang lagi pada naek..

Kaga kaga..

Punya rencana berenang hari ini, dan saya diajak. Awalnya, saya menolak karena kekurangan saya yang tidak mendukung, yaitu.. Saya, Tantya Daneswari, 17 tahun, lajang, dan tidak bisa berenang..

Tapi saya dibujuk rayu oleh anak-anak Neto. Akhirnya saya termakan rayuan maut mereka. Saya memberanikan diri untuk berenang, dengan memastikan sebelumnya bahwa disana ada kolam cetek.


Detik-detik keberangkatan ke lokasi...


"ANJING!!!"

Gue kaget, handphone gue berdering keras sekali. Saya kira orang mesjid sebelah yang pasang lagu, hampir saya datengin masjidnya..


Wendy is calling...


Tantya: "Anjing lu"

Wendy: "Lah? Napa?"

Tantya: "Kaget gue! Lagi sepi tiba-tiba HP gue bunyi"

Wendy: "Haha, jadi ikut renang ngga?"

Tantya: "Ujan coy"

Wendy: "HAH MASA?"

Tantya: "Iya"

Wendy: "Di sini engga. Emang deres?"

Tantya: "Ini kaya badai.. Tapi paling bentar lagi berenti"

Wendy: "Ya udah lah sikat aja"

Tantya: "Kalo dijalan tiba-tiba deres gimana?"

Wendy: "Ya... Minggir..."

Tantya: "ANYING LU, GUE JUGA TAU"

Wendy: "Udah siap-siap sana!"


Saya segera mempersiapkan peralatan untuk perang melawan air. Karena saya tidak bisa berenang, jelas saya tidak tahu keberadaan baju renang saya dimana. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya cari baju renang saya dengan cara menghancurkan semua lemari baju secara sporadis.

Engga sih.. Dicari biasa aja.. Cuma abis itu bentuk lemari jadi kaya abis kemalingan perhiasan.. Berantakan!

Saya udah siapin tas, anduk, sampo, conditioner, lulur, masker, sabun sirih, eh..? Kenapa gue bawa semua!? Yang dibawa cuma anduk, sampo, conditioner, sabun.

Ngga bawa pakaian dalem!? NAJIS..

Ya bawa.. Tapi kan ngga diposting di blog lah..

LAH INI APA!?

Intinya, semua peralatan saya untuk berperang melawan air itu, sudah siap.


5 menit kemudian.. Ada SMS.


Wendy: Ty, 10 menit lagi gue sampe

Tantya: Ujan kan?

Wendy: Yah, jadi gimana? Kalo lo jadi gue jemput, kalo engga gue sendiri aja

KETAWAN BOONG! KATANYA 10 MENIT LAGI SAMPE?

Tantya: Iya udah jemput aja, katanya udah mau sampe!?


5 menit kemudian.. Ada SMS lagi.


Wendy: Ty, ujan gede banget, udah lo dirumah aja deh.. Ntar lo sakit lagi..

MENCRET.. GAK USAH SOK BAIK, PERASAAN GUE KESEL BANGET KETIKA HARUS MENERIMA KENYATAAN INI..

Tantya: Gue udah siap, taeee

Wendy: Ya udah tunggu, gue jemput

Karena saya sudah kesal...

Tantya: Disini juga ada badai kok, ntar lo mampus kalo kesini. Udah lo renang aja

SAKIT HATI GUE KALO CARANYA KAYA GINI!


Eh, maaf-maaf, emosi..

Saya emang orangnya agak drama gitu..

Have fun ya guys renangnya! Semoga di kolam ada hiu lepas.. Atau gurita air tawar..

Awas nih Wendy nanti kalo ketemu, gue sambit punggung lu!

Engga lah, saya ngga jahat gitu kok. Saya hanya meluapkan kekesalan saja.

Tapi tidak bermaksut apa-apa.

Teman-temanku, tetap yang terbaik! ANJING INI SLOGAN CARVIL!

Temen-temen sendiri disamain sama Carvil.. Sendal gunung..

Wednesday, April 28, 2010

Saya: "Eh, lo punya temen anak UNPAD ngga?"

Adik saya: "Punya"

Saya: "Tapi gue maunya yang sekalian apal Bandung, jangan yang dari Jakarta"

Adik saya: "Iya ada"

Saya: "Kenalin dong"

Adik saya: "Gimana caranya?"

Saya: "Kasih MSN gue aja"


Setelah dikenalin...


Saya: "TAI LO! Temen lo kok gitu deh!"

Adik saya: "Hah? Kenapa?"

Saya: "Apaan tuh baru pertama kali chatting udah sok kenal gitu"

Adik saya: "Hah? Sok kenal gimana?"

Saya: "Ngomongnya udah pake aku-kamu gitu! Apaan tuh!"

Adik saya: "Lah katanya mau yang orang Bandung"

Saya: "Iya tapi masa baru pertama kali chatting udah ngajak aku-kamu-an"

Adik saya: "DIA ASLI SUNDA TOLOL"


Fuck you.


P.S: Sesuaikanlah diri kalian dengan budaya lain. Bukan kalian saja yang orang Jakarta :)

Tuesday, April 20, 2010

Teman-teman yang setia membaca blog saya,

terima kasih telah setia membaca blog saya.

(kata-katanya ngga enak banget)

Tidak sedikit dari kalian yang sering mengatakan:

"Tantya! Blog lo lucu banget!"

"Ty, gue ngakak baca blog lo!"

"Parah blog lo ngaco abis, Ty! Ngakak gue!"

"Update lagi dong, Ty!"

"Ty, gue kalo bosen baca blog lo! Update lagi dong!"

"Ty, makasih ya.. Informasi tentang ibu hamil di blog lo berguna banget.."

LAH!? SEJAK KAPAN GUE POST TENTANG KEHAMILAN!?


Intinya, gue berterima kasih kepada kalian semua.

Kalian semua motivasi saya.

Saya terharu sekali.

Ini semua buat mama...

LAH.. KAYA KONTESTAN IDOL..



Sekali lagi, terima kasih ya.

Semoga kebaikan kalian dibalas oleh Yang Maha Kuasa.

Thanks and God bless you all!

XOXO

Saya suka sekali bermain dengan video call.

Walaupun kalian tetangga saya sekalipun, bisa jadi saya ajak video call.

Pamer-pamer properti yang ada di rumah masing-masing.

Contohnya teman saya yang satu ini.

Leonard Ricardo, dari suku Batak, umur 18 tahun, lajang, dan bisexual.

Tentang yang bisexual jangan dianggap serius.



Tantya: Najis! Itu pasti udah expired!

Leo: Belom kok, 2014..

Tantya: Gak! Itu pasti udah rusak!

Leo: Engga, orang belooooom!

Wednesday, April 7, 2010

Tokoh: Wendy dan Leo
Lokasi: Toko DVD bajakan


Wendy: Yo, kalo gue berdiri disini, udah kaya tukang DVD belom?

Wendy berdiri pada spot biasanya penjual DVD bajakan berdiri, sambil menirukan gerak-gerik penjual DVD bajakan.

Leo: Nah, udah, Wen! Pantes..!

Wendy: Coba dong, Yo! Lo tanya-tanya gue!

Dengan tangkas, Leo menirukan gerak-gerik pembeli DVD bajakan.

Leo: Kondom-nya ada, Mas?

Wendy: Oooh, ada.. Tapi belom bagus, Mas..

Tokoh: Tantya, Wendy, dan Leo
Lokasi: Boxmart, Kemang


Tantya: Wen, lo ngga suka Gugun & The Blues Shelter?

Wendy: Nggak begitu, Ty..

Tantya: Beh.. Itu keren banget, jay.. Ya ngga, Yo?

Leo: Iya, Wen! Lo udah liat live-nya belom?

Wendy: Belom..

Tantya: Itu band malah udah duluan terkenal diluar negeri, Wen.. Daripada di sini..

Wendy: Iya apa!?

Leo: Iya..


Leo mulai menyombongkan dirinya yang (sesungguhnya) tiada artinya itu.


Leo: Iya, gue aja tau Gugun dari bokap gue gitu.. Biasalah.. Bokap gue kan orang luar..

Wendy: Oh, gitu ya, Yo..?

Leo: Iya.. Malah bokap gue sempet jadi manager mereka waktu di luar..

Wendy: Oooooh, itu Gogon kali, Yo...?

Leo: Wah, salah berarti gue..

Sunday, April 4, 2010

Kisah nyata dari Hanna.


Pagi hari, sebelum masuk sekolah, Hanna menyambangi sebuah warung.

Pandangan Hanna tertegun pada lontong yang ada di warung itu.

Wah, lontong nih..


Hanna: Bu, lontong berapa?

Ibu warung: 1500 dua, neng..

Hanna: (dalam hati) Et dah, murah banget coy!

Hanna: Beli dua ya, Bu..


Hanna mulai mengupas kulit lontong..


Gigitan pertama..

Wah, belom ada isinya.. Berarti isinya agak dalem..


Gigitan kedua..

Anjing pelit banget nih orang! Pantesan murah! Isinya belom keliatan juga..


Gigitan ketiga..

TOT! INI LONTONG SATE GUE MAKAN!



Ternyata disamping buka warung, Ibu itu juga jual lontong sayur.

Friday, January 8, 2010

Di kelas Sosial I yang sedang jam pelajaran ekonomi. Gue dan Hanna asik ngomongin orang alias gosip. Dan murid lainnya sedang melakukan aktifitasnya masing-masing yang tidak lain tidak bukan adalah bukan belajar.

Lagi seru-serunya gosip, tiba-tiba Hanna menghentikan pembiacaraan, diam sejenak, dan...

"Kalo nanti UAN ekonomi, gue jawab apa ya?"

Monday, January 4, 2010

Lokasi: Rumah Ecky
Tokoh: Tantya, Aswin, Ecky, Dodo, Wendy


Tantya: Win, posisi duduk kita kaya main rumah-rumahan deh

Aswin: Iya sempit banget dah kaki gue sakit

Tantya: Tau, kaya di kapal

Aswin: Iya, kapal Nabi Nuh. Lo binatangnya

Tantya: Lo kapalnya

Ecky: Gue Nabi-nya

Aswin: Hah?

Ecky: Semua dapet peran dong

Tantya: Iya deh

Ecky: Aswin kapalnya.. Tya binatangnya.. Gue Nabi-nya..

Aswin: Dodo sama Wendy air bah-nya?

Ecky: Bukan. Mereka manusia yang tidak terselamatkan..