Tuesday, June 15, 2010

Anjelo, alias antar jemput lonte. Begitulah sebutan kami untuk para orang-orang berhati emas yang mau mengantar jemput temannya.

Wendy, salah satu anjelo setia saya.

Suatu hari, saya ada sesi pemotretan untuk buku tahunan. Saya malas bukan kepayang, karena lokasi pemotretannya di Taman Menteng. Sementara saat itu, saya sedang berada di toko kelontong modern bernama Boxmart di bilangan Kemang.

Saat itu saya bersama dua tahanan polres atas kasus pemerkosaan balita, Wendy dan Leo.

Bukan bukan, yang soal tahanan polres cuma bercanda..


Tantya: "Wen, gue malem ini ada foto buku tahunan, tapi males banget"

Wendy: "Ih, kenapa!?"

Tantya: "Di Menteng, jauh, kesana sama siapa?"

Sedikit memasang mimik melas, supaya mendengar jawaban "Nanti gue anterin kok, Ty".

Wendy: "Ya udah deh, nanti gue anterin.. Jangan ngga ikut foto dong, parah lo!"

Leo: "Ya udah, sekalian jalan-jalan"

Yes! Modus mimik muka melas berhasil.


Telepon genggam saya berdering. Ternyata telepon dari teman sekelas. Menanyakan masalah foto buku tahunan.

Tantya: "Halo?"

Teman sekelas: "Dimana lo!? Lo ikut foto kan!?"

Saya gugup sekali. Sebenarnya pemotretan sebentar lagi akan dimulai, sementara saya masih di toko kelontong modern sedang tertawa-tertawa bersama dua tahanan mabes polri.

Tantya: "Ehh, iya iya, ikut.. Tapi sabar ya?"

Teman sekelas: "Emang lo dimana?"

Tantya: "Ehh, di.. Jalan.. Mau.. Pulang.."

Saya benar-benar gugup. Apa kata mereka kalau mereka tau yang sebenarnya!? HAH!? APA!?

Teman sekelas: "Yah, lo buruan dong!"

Aha! Saya punya ide bagus! Pakai lagi modus melas, agar orang merasa iba dengan kita!

Tantya: "Emm, iya iya.. Gue kesana sebentar lagi.. Emm, gue nanti cari kendaraan dulu.."

Sok melas cari kendaraan.

Teman sekelas: "Yah.. Lo naik apa??"

Yes, berhasil lagi! Dia mulai iba!

Tantya: "Kayanya nanti naik ojek langganan gue.."


Sementara itu,

Wendy: "ANJING LO! OJEK LANGGANAN!?"

Leo: "HAHAHAHAHA"

Mampus, salah ngomong.

Tantya: "Eh, sssst! Diem dulu, Wen!"

Wendy: "Sakit hati gue.. Ojek langganan.."


Saya masih berbicara pada telepon.

Tantya: "Iya iya, nanti ojeknya gue suruh cepet yah.. Thanks! Dada!"

End call.


Wendy: "Anjing.."

Tantya: "Sorry, Wen.. Ngga maksut.. Yah, maap yah.. Yah, lu tau lah.."

Wendy: "Yo, sakit yo.."

Leo: "Hahahahaha ojeeeek..."


Menurut pengakuan Wendy. Ini bukan pertama kalinya dia disebut 'ojek'.

Kasus lain. Dia pernah disebut 'ojek' oleh saudara kandungnya sendiri, alias abangnya.

Abang Wendy: "Wen, anterin gue ke ulang tahun temen gue dong!"

Wendy: "Dapet makan ye?"

Abang Wendy: "Dapet.."


Diperjalanan. Sama seperti saya, abangnya diteror penelepon-penelepon tidak sabaran.

Abang Wendy: "Halo? Iya iya! Ini gue bentar lagi sampe! Iya sabar! Ini ojek gue suruh ngebut!"

Wendy: "ANJING!"


P.S: Sabar ya. Orang-orang yang sabar pasti masuk surga.

0 Comments:

Post a Comment