Thursday, July 22, 2010

Kisah dua sahabat, Made dan Afdal.


Afdal: "Made, nanti pas dijalan pulang, kita sama-sama terus ya"

Made: "Maksutnya?"

Afdal: "Iya, motor kita iring-iringan dan kita saling tunggu-tungguan"

Made: "Kenapa gitu?"

Afdal: "Banyak razia. Jadi kalo salah satu dari kita ditangkep, satu harus ketangkep. Yah?"

Made: "Oke..."


Tunggu. Ini sahabat apa homo sih?

Yah, pilihan hidup mereka lah itu.

Lanjut.


Diperjalanan...

Made merasa ada yang mengganjal dimotornya. Motornya mendadak goyang-goyang sendiri seperti Anisa Bahar.

Sambil mengemudikan motor di jalan raya, Made berteriak memanggil Afdal.

Made: "Afdal! Kenapa nih motor gue!"

Afdal: "Hah?"

Disinilah kenaasan terjadi. Ternyata, motor Made bannya bocor.

Made: "Afdal! Ban gue bocor!"

Afdal: (pura-pura tidak mendengar)

Made: "Afdal!"

Afdal: "(masih pura-pura tidak mendengar)

Made: "Afdal!"

Afdal: (melirik ke arah made dengan tatapan sinis)

Made: (berteriak memanggil Afdal dengan mimik butuh pertolongan)

Afdal: (ngegas motor, ngeeeeng!!!)

Made: (semangat hidupnya patah)


Dan...
Gerimis pun turun...


Made: "ANJING.. GIMANA NIH!? AFDAL UDAH NGGA KELIATAN LAGI MOTORNYA"

Afdal: (sudah jauh entah dimana, seperti tidak terjadi apa-apa)


Made melihat ada sinar lampu petromax, dan sebuah mesin besar (yang terlihat seperti rongsokan besi). Ah, ternyata itu tukang tambal ban..!

Made berteriak ke arah seorang abang-abang yang ada dibawah sinar lampu petromax itu.

Made: "Baaaang!"

Abang: "Haaaah?"

Seperti menang lotre, Made dengan tenaganya mendorong motor untuk sampai ke tukang tambal ban itu.

Sesampainya di tukang tambal ban itu. (setelah sekuat tenaga mendorong motor disertai basahan gerimis nakal)

Made: "Masih buka ga bang?"

Abang: "Oh.. Udah tutup.."

Made: (tewas seketika)


Setelah menempuh kurang lebih beratus-ratus kilometer, Made menemukan tukang tambal ban yang sesungguhnya.

Saat itu juga, telepon genggamnya berdering.

Oh, ternyata si Afdal nelpon..

Made: "Halo?"

Afdal: "Lo ngga apa-apa?"

Made: "Ngga"

Afdal: "Bisa pulang?"

Made: "Bisa"

Afdal: "Ada duit?"

Made: "Ada"

Afdal: "Kena razia?"

Made: "Engga"

Afdal: "Eh, sorry ya tadi gue...."

Tut.. Tut.. Tut..

Made emosi dan berencana melakukan pembunuhan berencana kepada Afdal.


TAMAT

0 Comments:

Post a Comment